Demam Setelah Imunisasi
Sebagian bayi tidak mengalami efek samping apa pun yang dapat diamati setelah mendapatkan imunisasi. Namun, tak jarang kita mendengar banyak ibu mengeluhkan demam yang diderita buah hatinya setelah imunisasi. Namun, banyak dokter berpendapat bahwa hal ini wajar. Pada buku The Baby Book yang ditulis dr. William Sears disebutkan bahwa demam termasuk reaksi vaksin yang paling umum dan tak perlu dicemaskan. Berikut adalah daftar reaksi-reaksi imunisasi selengkapnya yang tidak perlu dikhawatirkan dan merupakan efek samping yang umum.
Pada buku The Baby Book yang ditulis dr. William Sears disebutkan bahwa demam termasuk reaksi vaksin yang paling umum dan tak perlu dicemaskan. Berikut adalah daftar reaksi-reaksi imunisasi selengkapnya yang tidak perlu dikhawatirkan dan merupakan efek samping yang umum.
1. Demam. Sampai suhu 38,3 derajat Celsius selama 1-2 hari setelah imunisasi bukan hal yang luar biasa dan tak perlu dirisaukan.
2.Merah dan bengkak di lokasi suntikan. Beberapa bayi yang kulitnya peka akan sedikit memerah atau mengalami bengkak ringan. Bahkan, ada juga yang bengkaknya sampai sebesar uang logam. Ini juga wajar.
3.Rewel atau mengantuk. Bayi mungkin memperlihatkan salah satu dari kondisi ekstrim selama 1-2 hari.
4.Bengkak pada lokasi suntikan. Masih wajar bila bunda merasakan ada gumpalan keras berukuran sebutir kelereng selama beberapa bulan. Ini adalah bengkak yang mengalami pengapuran di dalam otot dan tidak berbahaya.
Anda baru mulai khawatir dan segera menghubungi dokter bila ada reaksi serius dari bayi Anda setelah imunisasi, bila:
1.Bayi mengalami demam tinggi sampai 40,6 derajat Celcius.
2.Bayi bersikap ekstrim sekali dan tak dapat dihibur, terus menangis dengan kecenderungan semakin meningkat selama 3 jam atau lebih.
3.Kelesuan. Ini bermakna bahwa bayi Anda sulit dibangunkan dan kurang responsif terhadap rangsangan dibanding biasanya.
4.Kekejangan. Walau sangat jarang terjadi, tapi kekejangan merupakan alasan yang baik untuk segera menghubungi dokter.
Perlu diingat, umumnya dokter yang memberikan imunisasi akan memperingatkan Anda bahwa akan terjadi demam atau bengkak, dan memberikan resep obatnya untuk berjaga-jaga.
Namun, bunda sendiri boleh langsung menanyakan kepada dokter anak yang memberi imunisasi soal reaksi-reaksi yang mungkin terjadi dan apa yang harus dilakukan untuk menanganinya. (hannie)
Pada buku The Baby Book yang ditulis dr. William Sears disebutkan bahwa demam termasuk reaksi vaksin yang paling umum dan tak perlu dicemaskan. Berikut adalah daftar reaksi-reaksi imunisasi selengkapnya yang tidak perlu dikhawatirkan dan merupakan efek samping yang umum.
1. Demam. Sampai suhu 38,3 derajat Celsius selama 1-2 hari setelah imunisasi bukan hal yang luar biasa dan tak perlu dirisaukan.
2.Merah dan bengkak di lokasi suntikan. Beberapa bayi yang kulitnya peka akan sedikit memerah atau mengalami bengkak ringan. Bahkan, ada juga yang bengkaknya sampai sebesar uang logam. Ini juga wajar.
3.Rewel atau mengantuk. Bayi mungkin memperlihatkan salah satu dari kondisi ekstrim selama 1-2 hari.
4.Bengkak pada lokasi suntikan. Masih wajar bila bunda merasakan ada gumpalan keras berukuran sebutir kelereng selama beberapa bulan. Ini adalah bengkak yang mengalami pengapuran di dalam otot dan tidak berbahaya.
Anda baru mulai khawatir dan segera menghubungi dokter bila ada reaksi serius dari bayi Anda setelah imunisasi, bila:
1.Bayi mengalami demam tinggi sampai 40,6 derajat Celcius.
2.Bayi bersikap ekstrim sekali dan tak dapat dihibur, terus menangis dengan kecenderungan semakin meningkat selama 3 jam atau lebih.
3.Kelesuan. Ini bermakna bahwa bayi Anda sulit dibangunkan dan kurang responsif terhadap rangsangan dibanding biasanya.
4.Kekejangan. Walau sangat jarang terjadi, tapi kekejangan merupakan alasan yang baik untuk segera menghubungi dokter.
Perlu diingat, umumnya dokter yang memberikan imunisasi akan memperingatkan Anda bahwa akan terjadi demam atau bengkak, dan memberikan resep obatnya untuk berjaga-jaga.
Namun, bunda sendiri boleh langsung menanyakan kepada dokter anak yang memberi imunisasi soal reaksi-reaksi yang mungkin terjadi dan apa yang harus dilakukan untuk menanganinya. (hannie)
0 komentar:
Post a Comment