bye bye diapers part 1
Bayi mungil Anda sudah semakin besar! Ia kini telah pandai melakukan banyak hal, mulai dari berjalan, berlari, bicara, serta mengunyah makanannya dengan lahap. Dan sebentar lagi, ia juga bisa melepaskan celananya sendiri untuk pergi ke belakang!
Tapi rupanya, tidak semua kepandaian si kecil bisa didapat dengan mulus, karena nyatanya hal yang terakhir disebut kerap menjadi problem bagi para ibu. Jackie Walsh, ahli kesehatan dari M&B Inggris menilai, orang tua menjadi stres karena mereka mencoba melakukan itu sebelum anak mereka siap. “Jika mau berhasil, kuncinya adalah menunggu sampai anak Anda menunjukkan kalau dirinya sudah siap,” katanya. “Mungkin Anda mendapat tekanan dari keluarga untuk melatih si kecil sedini mungkin, tapi cuma anak Andalah yang tahu kapan ia mau dan mampu. Jika Anda memaksa, padahal si kecil belum siap, maka ia akan gagal. Dan kegagalan itu akan membuat Anda berdua sama-sama kesal.”
Sudah Siap Atau Belum?
Jadi bagaimana Anda tahu anak Anda siap atau tidak? “Tanda paling penting adalah, anak Anda menunjukkan bahwa ia sadar kalau ia ingin pipis atau buang air besar,” kata Jackie. “Dia mungkin akan mengatakannya pada Anda, atau Anda bisa melihat dari perilakunya, misalnya saja, tiba-tiba si kecil memegang-megang popoknya.”
Kemampuan untuk mengontrol kerja usus dan kandung kemih tidak secara langsung dimiliki oleh anak Anda, dan Anda juga tidak bisa memburu-burunya dalam hal ini. Jadi usia tidak benar-benar menjadi patokan. Jika Anda ingin mulai mencobanya, umur 18 bulan sampai 4 tahun adalah waktu yang normal untuk mengajari anak Anda pergi ke belakang.
Kapan Dimulai
Jika anak Anda sudah siap, pilih waktunya dengan hati-hati. “Anda butuh konsentrasi pada latihan ini, tapi juga tetap santai menjalaninya,” kata Jackie Walsh. Mencoba untuk melakukan latihan yang tepat waktu plus memberikan deadline malah akan membuat Anda dan si kecil stres!
Iklim di Indonesia yang panas sangat baik untuk melakukan latihan ini. Anda dan si kecil bisa melakukan kegiatan luar rumah yang menyenangkan seperti berlari-lari atau main air di halaman, sehingga tak masalah jika sewaktu-sewaktu terjadi ‘kecelakaan’ pipis atau BAB di celana. Pakaikan juga si kecil pakaian yang longgar dan ringan, sehingga Anda lebih mudah menggantinya.
Yang Anda Butuhkan
* Kloset mini
* Beberapa potong celana (kurang lebih 8 potong)
* Pakaian yang mudah dilepas
* Dudukan kloset untuk anak-anak
* Buku-buku atau video yang bisa membuatnya tenang di kloset mininya
* Handuk
Tapi rupanya, tidak semua kepandaian si kecil bisa didapat dengan mulus, karena nyatanya hal yang terakhir disebut kerap menjadi problem bagi para ibu. Jackie Walsh, ahli kesehatan dari M&B Inggris menilai, orang tua menjadi stres karena mereka mencoba melakukan itu sebelum anak mereka siap. “Jika mau berhasil, kuncinya adalah menunggu sampai anak Anda menunjukkan kalau dirinya sudah siap,” katanya. “Mungkin Anda mendapat tekanan dari keluarga untuk melatih si kecil sedini mungkin, tapi cuma anak Andalah yang tahu kapan ia mau dan mampu. Jika Anda memaksa, padahal si kecil belum siap, maka ia akan gagal. Dan kegagalan itu akan membuat Anda berdua sama-sama kesal.”
Sudah Siap Atau Belum?
Jadi bagaimana Anda tahu anak Anda siap atau tidak? “Tanda paling penting adalah, anak Anda menunjukkan bahwa ia sadar kalau ia ingin pipis atau buang air besar,” kata Jackie. “Dia mungkin akan mengatakannya pada Anda, atau Anda bisa melihat dari perilakunya, misalnya saja, tiba-tiba si kecil memegang-megang popoknya.”
Kemampuan untuk mengontrol kerja usus dan kandung kemih tidak secara langsung dimiliki oleh anak Anda, dan Anda juga tidak bisa memburu-burunya dalam hal ini. Jadi usia tidak benar-benar menjadi patokan. Jika Anda ingin mulai mencobanya, umur 18 bulan sampai 4 tahun adalah waktu yang normal untuk mengajari anak Anda pergi ke belakang.
Kapan Dimulai
Jika anak Anda sudah siap, pilih waktunya dengan hati-hati. “Anda butuh konsentrasi pada latihan ini, tapi juga tetap santai menjalaninya,” kata Jackie Walsh. Mencoba untuk melakukan latihan yang tepat waktu plus memberikan deadline malah akan membuat Anda dan si kecil stres!
Iklim di Indonesia yang panas sangat baik untuk melakukan latihan ini. Anda dan si kecil bisa melakukan kegiatan luar rumah yang menyenangkan seperti berlari-lari atau main air di halaman, sehingga tak masalah jika sewaktu-sewaktu terjadi ‘kecelakaan’ pipis atau BAB di celana. Pakaikan juga si kecil pakaian yang longgar dan ringan, sehingga Anda lebih mudah menggantinya.
Yang Anda Butuhkan
* Kloset mini
* Beberapa potong celana (kurang lebih 8 potong)
* Pakaian yang mudah dilepas
* Dudukan kloset untuk anak-anak
* Buku-buku atau video yang bisa membuatnya tenang di kloset mininya
* Handuk
0 komentar:
Post a Comment