Mengajak si kecil ke dokter
Untuk melakukan imunisasi, maupun untuk mengobati bayi dan balita yang sedang sakit, kadang-kadang diperlukan ‘perjuangan’ yang lumayan berat. Bagi bunda yang buah hatinya masih bayi, membawa anak ke dokter tidak sulit. Namun, balita yang beranjak besar biasanya mengerti bahwa ia akan dibawa ke dokter. Reaksi masing-masing tentu berbeda, namun takut dan enggan umumnya adalah perilaku yang sering ditemui.
Lantas, bagaimana caranya supaya si kecil merasa nyaman dibawa pergi ke dokter? Menurut Dr. Katie Lawhead, spesialis anak dari Children’s Medical Center Child Life di Medical College of Georgia, Amerika Serikat, kunjungan ke dokter sebaiknya digambarkan sebagai suatu petualangan yang mengasyikkan.
Karena itu, menakut-nakuti anak dengan mengatakan, “Awas, nanti kamu dibawa ke dokter!” ketika balita sedang melakukan kenakalan adalah suatu hal yang harus dihindari. Sebab, kalimat ini justru bernada negatif alias menunjukkan bahwa pergi ke dokter adalah sesuatu yang akan terjadi bila ia nakal.
Oleh karena itu, kunjungan ke dokter sebaiknya dideskripsikan sebagai suatu perjalanan yang bernilai positif. Selain itu, balita juga perlu diberi gambaran bahwa dokter adalah sosok yang baik hati dan mau membantu anak-anak untuk sembuh dari penyakitnya.
Tip lain agar anak tidak takut melakukan kunjungan ke dpkter adalah:
Memberi penjelasan kepada si kecil mengapa harus berkunjung ke dokter dan apa saja yang akan dilakukan dokter.
Sesekali, ketika anak tidak sakit, ajak dia ke ruang praktek dokter atau rumah sakit dan carilah sesuatu yang membuat dia senang, misalnya gambar-gambar lucu di dinding, atau alat mengukur tinggi badan, dan sebagainya.
Kalau diizinkan dokter, ketika anak sedang diperiksa, biarkan ia memegang peralatan dokter yang tidak berbahaya, umpamanya stetoskop dan jelaskan fungsinya. Anda juga bisa meminta dokter anak yang memberi penjelasan.
Izinkan si kecil membawa boneka kesayangannya bila perlu.
Kalau harus disuntik, ungkapkan bahwa menyuntik adalah suatu cara untuk memasukkan obat ke dalam tubuh, dan bekerja secara cepat. Jangan berbohong dengan mengatakan suntik itu tidak sakit. Sebaliknya, katakana bahwa disuntik memang sakit, tapi hanya sebentar sekali. Bila ia takut, katakan bahwa Anda akan memeluknya erat-erat.
Ketika dokter melakukan tindakan dan si kecil terkesan ketakutan, alihkan perhatiannya kepada hal-hal yang lucu, umpamanya gambar bebek berbaris di dinding ataupun ikan di akuarium yang berada di kamar praktek dokter anak. Dokter anak yang cerdas kerap menghiasi dinding ruang prakteknya dengan hal-hal yang mengesankan dan menyenangkan anak.Bila si kecil ‘lulus’ dan telah diperiksa dokter, berikan ia reward, baik itu pujian maupun hadiah lain yang disukainya. (hannie)
Lantas, bagaimana caranya supaya si kecil merasa nyaman dibawa pergi ke dokter? Menurut Dr. Katie Lawhead, spesialis anak dari Children’s Medical Center Child Life di Medical College of Georgia, Amerika Serikat, kunjungan ke dokter sebaiknya digambarkan sebagai suatu petualangan yang mengasyikkan.
Karena itu, menakut-nakuti anak dengan mengatakan, “Awas, nanti kamu dibawa ke dokter!” ketika balita sedang melakukan kenakalan adalah suatu hal yang harus dihindari. Sebab, kalimat ini justru bernada negatif alias menunjukkan bahwa pergi ke dokter adalah sesuatu yang akan terjadi bila ia nakal.
Oleh karena itu, kunjungan ke dokter sebaiknya dideskripsikan sebagai suatu perjalanan yang bernilai positif. Selain itu, balita juga perlu diberi gambaran bahwa dokter adalah sosok yang baik hati dan mau membantu anak-anak untuk sembuh dari penyakitnya.
Tip lain agar anak tidak takut melakukan kunjungan ke dpkter adalah:
Memberi penjelasan kepada si kecil mengapa harus berkunjung ke dokter dan apa saja yang akan dilakukan dokter.
Sesekali, ketika anak tidak sakit, ajak dia ke ruang praktek dokter atau rumah sakit dan carilah sesuatu yang membuat dia senang, misalnya gambar-gambar lucu di dinding, atau alat mengukur tinggi badan, dan sebagainya.
Kalau diizinkan dokter, ketika anak sedang diperiksa, biarkan ia memegang peralatan dokter yang tidak berbahaya, umpamanya stetoskop dan jelaskan fungsinya. Anda juga bisa meminta dokter anak yang memberi penjelasan.
Izinkan si kecil membawa boneka kesayangannya bila perlu.
Kalau harus disuntik, ungkapkan bahwa menyuntik adalah suatu cara untuk memasukkan obat ke dalam tubuh, dan bekerja secara cepat. Jangan berbohong dengan mengatakan suntik itu tidak sakit. Sebaliknya, katakana bahwa disuntik memang sakit, tapi hanya sebentar sekali. Bila ia takut, katakan bahwa Anda akan memeluknya erat-erat.
Ketika dokter melakukan tindakan dan si kecil terkesan ketakutan, alihkan perhatiannya kepada hal-hal yang lucu, umpamanya gambar bebek berbaris di dinding ataupun ikan di akuarium yang berada di kamar praktek dokter anak. Dokter anak yang cerdas kerap menghiasi dinding ruang prakteknya dengan hal-hal yang mengesankan dan menyenangkan anak.Bila si kecil ‘lulus’ dan telah diperiksa dokter, berikan ia reward, baik itu pujian maupun hadiah lain yang disukainya. (hannie)
0 komentar:
Post a Comment