Bedakan bahasa bayi
Kita telah membicarakan mengenai adanya beberapa bahasa bayi, yaitu bahasa reseptif, visual, dan ekspresif. Yang dimaksud orangtua ketika mempertanyakan apakah ‘anakku terlambat berbicara’, sebenarnya lebih mengacu pada bahasa ekspresif. Padahal, sebelumnya bayi mungkin telah melalui tahap bahasa represif dan bahasa visual.
Bahasa visual atau disebut juga “bahasa tubuh” merupakan bahasa bayi atau anak. Bahasa ini tampak sebagai perubahan ekspresi muka atau sikap, yang mencerminkan apakah seorang bayi atau anak dalam keadaan gembira, marah, tidak mau diganggu, atau keadaan yang berhubungan dengan emosi lainnya.
Bahasa visual ini kurang berkembang pada anak-anak yang termasuk golongan spektrum autisme. Bahasa visual ini merupakan salah satu tahapan bicara pada seorang bayi/anak yang dapat dipakai untuk mendeteksi apakah seorang anak terlambat bicara sebelum bahasa ekspresifnya timbul.
Namun begitu, bila insting bunda mengatakan bahwa bayinya terlambat bicara, tak ada salahnya dilakukan konsultasi dengan dokter ahli. Setiap dokter, umumnya tak akan mengabaikan ‘kecurigaan’ orangtua, walau belum tentu bisa dipastikan kebenarannya dalam satu kali pertemuan. Itu sebabnya, dokter mungkin akan meminta orangtua untuk datang kembali 1 atau 3 bulan lagi.
Bahasa visual atau disebut juga “bahasa tubuh” merupakan bahasa bayi atau anak. Bahasa ini tampak sebagai perubahan ekspresi muka atau sikap, yang mencerminkan apakah seorang bayi atau anak dalam keadaan gembira, marah, tidak mau diganggu, atau keadaan yang berhubungan dengan emosi lainnya.
Bahasa visual ini kurang berkembang pada anak-anak yang termasuk golongan spektrum autisme. Bahasa visual ini merupakan salah satu tahapan bicara pada seorang bayi/anak yang dapat dipakai untuk mendeteksi apakah seorang anak terlambat bicara sebelum bahasa ekspresifnya timbul.
Namun begitu, bila insting bunda mengatakan bahwa bayinya terlambat bicara, tak ada salahnya dilakukan konsultasi dengan dokter ahli. Setiap dokter, umumnya tak akan mengabaikan ‘kecurigaan’ orangtua, walau belum tentu bisa dipastikan kebenarannya dalam satu kali pertemuan. Itu sebabnya, dokter mungkin akan meminta orangtua untuk datang kembali 1 atau 3 bulan lagi.
0 komentar:
Post a Comment