Apa Yang Anda Dapatkan

informasi tentang masa-masa kehamilan anda, perkemabangan janin dalam tubuh anda. tumbuh kembang buah hati anda hingga berusia 3 tahun. hal-hal apa saja yang perlu anda perhatikan bagi anak anda. 3 tahun pertama kehiupan mereka akan menjadi masa-masa kritis yang menentukan masa depan mereka kelak.

Saya, Elka Anastasia

adalah seorang ibu dengan 3 putra berusia balita semua, ingin berbagi tentang masa kehamilan dan mengasuh ketiga 'jagoan' kecil saya. baik pengalaman pribadi maupun referensi yang saya dapatkan dari masa tumbuh kebang para 'jagoanku' di 3 tahun pertama kehidupan mereka. Semoga bermanfaat...

Emosi Anak Meniru Orangtuanya


Anda boleh bicara dengan nada tinggi, Anda pun juga boleh membelalakkan mata jika sedang marah pada seseorang. Tapi lakukan kedua hal tersebut di luar rumah.

Lebih bagus lagi jika Anda mengupayakan agar si kecil Anda yang masih
batita tidak mengetahui ekpresi negatif Anda. Mengapa?

Menurut Dr. Betty Repacholi dari Universitas Washington, Seattle, AS. Sejak lahir, bayi ternyata bisa mengenali berbagai tanda emosi negatif dan positif serta berbagai intonasi suara yang dikeluarkan oleh orangtuanya. "Selama ini orangtua seringkali terkecoh dan mengira bahwa bayinya hanya bisa menangis, makan dan tidur. Padahal, bayinya ternyata lebih hebat," ujarnya.



Jika hal ini dianggap sepele dan dibiarkan berlarut-larut maka kelak orangtua

akan menerima akibatnya. "Jika si kecil terbiasa dengan energi negatif yang
dikeluarkan orangtuanya, maka kelak ia akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak
menyenangkan. Seperti; pemarah, pendendam serta memiliki emosi yang tidak
stabil. Namun sebaliknya, jika si kecil tumbuh dengan energi positif yang
dikeluarkan oleh orangtuanya, maka kelak ia kan menjadi pribadi yang
menyenangkan, riang dan selalu positive thingking," ujar Dr. Betty kepada
reuters.com.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Betty terungkap bahwa bayi berusia 0-3
bulan bisa merespon energi negatif yang dikeluarkan oleh orangtuanya ketika
panik, marah dan sedih. "Jadi jangan heran jika bayi Anda menangis terus
menerus tatkala Anda sedang dalam kondisi emosi yang tidak stabil," uja Dr.
Betty.

Pada usia 3-9 bulan, bayi sanggup menirukan berbagai macam ekspresi yang

diperlihatkan oleh orangtuanya, seperti senang, marah atau sedih. "Pada usai
ini, usahakan agar orangtua jangan menunjukkan ekspresi negatif di hadapan si
kecil. Berusahalah untuk selalu menunjukkan ekspresi wajah yang menyenangkan,
" ujar Dr. Betty.

Dr. Betty menganjurkan jika si kecil Anda melakukan hal yang membahayakan maka

orangtua tidak perlu berteriak apalagi marah. "Cukup katakan jangan dan
perlihatkan ekspresi wajah kuatir. Kemudian bimbing dia menjauh dari hal yang
membayakan tersebut. Cara ini cukup efektif dan mudah diingat oleh anak
dibandingkan Anda harus marah-marah atau membentak," ujar Dr. Betty.

source: kariramanah@yahoogroups.com


yahoogroups. com

Makanan Penganggu Dalam Asi

Ketika menyusui, pengaturan menu makan seorang ibu sangat penting, sama pentingnya dengan perawatan bayi. Selain gizi seimbang plus air putih, menu makan ibu menyusui sebaiknya juga memerhatikan beberapa zat makanan yang disinyalir dapat mengganggu produksi maupun kualitas ASI. Makanan-makanan pengganggu ini dapat masuk ke ASI dan mengganggu bayi, dua jam setelah Anda mengonsumsinya. Demikian yang ditegaskan Dr. William Sears dalam The Baby Book.

Tanda-tanda bahwa makanan tersebut adalah pengganggu ASI dapat dilihat pada bayi. Misalnya, bayi menjadi rewel, sakit perut, tingkah laku gelisah, atau apa yang disebut sebagai kolik 24 jam – yaitu rasa sakit yang terjadi, maksimum 24 jam, setelah ibu mengonsumsi makanan yang dicurigai, tapi hal itu tidak terjadi lagi sampai ibu megonsumsi lagi makanan yang sama. Beberapa makanan yang dicurigai dapat mengganggu ASI adalah:

1. Produk olahan-berbahan-susu. Kandungan protein alergenik pada produk-produk olahan-berbahan-susu dapat masuk ke ASI dan menghasilkan gejala-gejala sakit perut pada bayi. Makanan itu antara lain adalah susu, yoghurt, dan keju.

2. Makanan yang mengandung kafein. Minuman ringan, cokelat, kopi, teh, dan minuman pengurang rasa dingin, semuanya mengandung kafein. Meskipun sebagian bayi lebih peka terhadap kafein dibanding bayi lainnya, biasanya ibu harus mengonsumsi produk ini dalam jumlah besar terlebih dulu untuk dapat memberi efek mengganggu pada bayinya.

3. Biji-bijian dan kacang-kacangan. Yang paling alergenik dari jenis ini adalah gandum, jagung, dan kacang tanah.

4. Makanan pedas. Air susu ibu akan terasa berbeda setelah Anda mengonsumsi makanan pedas dan mengandung bawang putih. Salad, pizza, dan minuman keras juga dapat menimbulkan protes dari lambung bayi, sehingga ia menolak minum ASI atau menjadi sakit perut.

5. Makanan yang mengandung gas. Brokoli, bawang putih, tauge, cabai hijau, kembang kol, kubis, dapat mengganggu bayi, tetapi tidak terlalu mengganggu bila sudah dimasak. Memang cukup sulit untuk menjelaskan secara ilmiah bagaimana makanan tersebut dapat mengganggu bayi, namun pengalaman para ibu menyusui menyebutkan bahwa makanan yang banyak mengandung gas membuat bayi banyak mengeluarkan gas pula.

Selain jenis makanan yang mengganggu ASI, ibu menyusui sebaiknya juga memerhatikan aturan lain dalam menyantap makanan. Aturan itu adalah jangan berlebihan dalam mengonsumsi suatu makanan. Ada bayi yang bisa terganggu setelah ibunya makan makanan tersebut dalam jumlah yang banyak, misalnya bila ibu terlalu banyak makan makanan olahan dari gandum dan makanan-makanan masam. Namun, dalam jumlah kecil makanan ini masih bisa ditoleransi pencernaan bayi.

 

wall-boa-2

wal-abpras-1