Apa Yang Anda Dapatkan

informasi tentang masa-masa kehamilan anda, perkemabangan janin dalam tubuh anda. tumbuh kembang buah hati anda hingga berusia 3 tahun. hal-hal apa saja yang perlu anda perhatikan bagi anak anda. 3 tahun pertama kehiupan mereka akan menjadi masa-masa kritis yang menentukan masa depan mereka kelak.

Saya, Elka Anastasia

adalah seorang ibu dengan 3 putra berusia balita semua, ingin berbagi tentang masa kehamilan dan mengasuh ketiga 'jagoan' kecil saya. baik pengalaman pribadi maupun referensi yang saya dapatkan dari masa tumbuh kebang para 'jagoanku' di 3 tahun pertama kehidupan mereka. Semoga bermanfaat...

Zat pada ASI yang memberikan kekebalan alami

Air Susu Ibu bukan hanya mengandung berbagai nutrisi untuk pertumbuhan buah hati tersayang, tapi juga mengandung oligosakarida, sejenis prebiotik yang memperkuat sistem kekebalan tubuh alami pada bayi yang baru lahir, khususnya di saluran pencernaan.

Zat ini terus diproduksi pada Air Susu Ibu, sehingga si kecil akan memperoleh kekebalan tubuh alami selama ibu menyusuinya.

Kemampuan ASI dalam memberi perlindungan ini telah terbukti dalam penelitian selama 40 tahun terakhir ini. Ketika dibandingkan dengan bayi-bayi yang tidak diberikan ASI, bayi-bayi yang diberikan ASI tidak mudah terkena penyakit akibat infeksi, alergi dan penyakit lain yang berhubungan dengan kekebalan tubuh.

Pada penelitian yang diadakan di tahun 1990, terbukti bahwa bayi-bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 13 minggu pertama dalam kehidupannya memilki tingkat infeksi pernafasan dan infeksi saluran cerna yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi-bayi lain yang diberikan susu formula biasa.

Menurunnya tingkat infeksi saluran cerna ini tetap bertahan bahkan sesudah selesai masa pemberian ASI dan berlanjut hingga tahun-tahun pertama dalam kehidupan anak.

Tingkat infeksi saluran cerna dan pernafasan bayi pada 13 minggu pertama sesudah dilahirkan:

-----------------------------------------------------------------------------------
Bayi yang diberi Bayi yang diberi
ASI eksklusif susu formula biasa
-----------------------------------------------------------------------------------
Infeksi saluran cerna 2.9% 15.7%
Infeksi saluran pernafasan 25.6% 37%
-----------------------------------------------------------------------------------

Tentang ASI

Saat buah hati ibu tumbuh dan berkembang di dalam kandungan, tubuh ibu memberinya antibodi melalui plasenta. Ini memberinya kekebalan pasif yang mampu melindungi janin ibu dari serangan penyakit selama masa kehamilan.

Namun, begitu sang buah hati dilahirkan, ia tidak lagi mendapatkan suplai antibodi. Sementara itu sistem kekebalan tubuh pada bayi yang baru lahir belum bekerja secara sempurna. Karena itu, bayi sangat rentan terkena resiko infeksi pada tahun pertama hidupnya.

Menurut Professor Guido Moro dari Macedonis Melloni Maternity Hospital di Milan dua pertiga dari sistem kekebalan tubuh bayi ada di bagian perutnya, sehingga sangatlah penting untuk memperhatikan apa yang ia makan dan minum.
Itulah sebabnya mengapa buah hati Ibu yang baru lahir sangat membutuhkan ASI terutama selama 6 bulan pertama kehidupannya.

Sebagai makanan pertama si buah hati, ternyata ASI bukan hanya nutrisi sempurna untuk buah hati dan mendekatkan hubungan emosi antara ibu dan sang bayi, namun sekaligus memberi perlindungan karena ASI bermanfaat memperkuat imunitas alami bayi yang baru lahir.

Begitu banyak manfaat ASI untuk sang buah hati, sepuluh keajaibannya antara lain: ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama pembangun sistem kekebalan tubuh pada ASI adalah prebiotik ASI menurunkan terjadinya resiko alergi ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran cerna, seperti diare dan meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk ASI kaya akan AADHA yang mendukung pertumbuhan kecerdasan anak ASI mengandung prebiotik alami untuk mendukung pertumbuhan flora usus ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang (dimana cuma ASI yang memilikinya)

Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga menurunkan terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh besar kelak. Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit jantung dan darah tinggi di kemudian hari Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis.

Balita Keracunan,Bagaimana Mengatasinya?

Balita yang sedang senang-senangnya mengeksplorasi seisi rumah bisa saja memasukkan sesuatu ke dalam mulut mungilnya tanpa sempat terkontrol. Atau, karena keteledoran orang dewasa di rumah, bisa saja seorang balita menelan bahan-bahan beracun, atau makanan yang kedaluwarsa. Akibatnya, si kecil yang kita sayangi pun keracunan.

Ada kalanya, kita tidak langsung tahu bahwa buah hati yang sedang lincah menginspeksi segala sudut itu sedang keracunan.

Namun, ada beberapa hal yang bisa dilihat dan umumnya merupakan gejala umum keracunan, yaitu:

  • Kram perut
  • Demam
  • Muntah-muntah
  • Sering buang air besar yang bercampur darah, nanah, atau lendir.
  • Merasa lemas dan menggigil.
  • Kehilangan nafsu makan.
Gejala keracunan makanan ini dapat terlihat sekitar 4-24 jam setelah si kecil terkontaminasi makanan yang beracun. Gejala ini bisa berlangsung sekitar 3-4 hari.

Tapi bisa jadi lebih lama lagi, jika anak yang keracunan tak sengaja masih mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Bahkan, pada anak yang lebih kecil, karena tubuhnya lebih rentan, gejala ini mungkin sudah dapat terlihat hanya dalam waktu dua jam ia mengonsumsi zat yang sudah terkontaminasi.

Dalam keadaan si kecil keracunan, sikap tenang adalah hal yang perlu dimiliki orang tua. Bila Anda panik, kemungkinan Anda akan menularkan kepanikan itu juga pada si kecil dan membuat menangis.

Hal-hal yang bisa dilakukan adalah:
  1. Jika si kecil muntah-muntah dan sering buang air besar, periksa suhu tubuhnya. Siapa tahu ia juga demam.
  2. Periksa juga tinjanya. Apakah ada lendir atau darah?
  3. Baringkan si kecil dan jangan beri makanan yang harus dikunyah dulu. Sebagai gantinya, berikan oralit sedikit demi sedikit. Jika Anda tidak punya oralit, beri saja air yang dicampur dengan garam dan gula.
  4. Telusuri lagi apa yang menyebabkan anak keracunan. Periksa kembali apa yang dimakan oleh si kecil selama 24 jam sebelum gejala keracunan ini muncul. Buang saja makanan, seperti daging, ikan, hasil olahan susu maupun makanan matang lainnya, yang diperkirakan jadi ‘biang keladi’ keracunan.
  5. Jika si kecil menolak minum cairan apa pun, coba berikan melon untuk diisap-isap. Atau, berikan saja buah tersebut dalam bentuk es mambo. Dengan begitu, tubuhnya tidak akan kekurangan cairan.

Haruskah muntah?

Cara yang sangat aman untuk membersihkan segala macam racun dari tubuh si kecil adalah muntah. Tapi waspadalah, karena tidak semua zat racun harus segera dimuntahkan. Jadi, jangan paksa anak untuk muntah. Kalau Anda memaksanya muntah, kerongkongan dan paru-paru si kecil bisa rusak.

Sebenarnya, kapan si kecil harus muntah?

Yaitu, bila ia tak sengaja minum obat-obatan milik orang lain. Sementara bila si kecil keracunan zat-zat berikut, dia tidak boleh segera muntah.
  • Jenis asam: air aki, pemutih baju, obat pelurus rambut, dan lainnya.
  • Jenis alkalis: pembersih toilet, pembersih oven, dan sebagainya.
  • Jenis minyak: bensin dan minyak tanah.
  • Jenis alkohol: spiritus.
Untuk menetralisir racun, berikan si kecil susu. Atau, paling tidak, minta ia untuk minum air putih. Lakukan hal ini sambil mempersiapkan anak membawa ke dokter. Jangan ambil risiko, apapun zat yang meracuni anak, segera bawa ke dokter.

Kiat gampang muntah

Memang tidak mudah menyuruh si kecil muntah ketika ia keracunan obat. Cobalah cara berikut:

- Sentuh bagian belakang langit-langit mulutnya dengan jari. Hati-hati, jaga jangan sampai terluka.

- Berikan kira-kira 2-4 sendok teh sirup (bukan ekstrak) Ipecac, yang diikuti minum cairan sebanyak-banyaknya. Sirup Ipecac ini bisa dibeli di apotek.
Sekitar 20 menit kemudian, biasanya balita Anda akan muntah.

Jika ia belum muntah juga, ulangi lagi cara-cara “kilat” muntah di atas. Kalau sampai 40 menit si kecil tak kunjung muntah, perutnya perlu dikosongkan dengan bantuan dokter. Kalaupun sempat muntah sedikit, ditampung saja dan bawa ke dokter untuk diperiksa.

ASI dan Imunitas Bayi

Penelitian membuktikan bahwa ASI mampu memperkuat kekebalan alami tubuh bayi. Di dalam ASI terdapat oligosakarida yang menjalankan fungsi sebagai prebiotik di dalam pencernaan si kecil.

Manfaat yang diberikan oligosakarida ini adalah:

1. Memperkuat sistem kekebalan tubuh pada bayi yang baru lahir

2. Memiliki efek anti infeksi dengan melapisi dinding usus dan menekan pertumbuhan bakteri pathogen.

Untuk lebih mudah memahami manfaat dari oligosakarida ini, Ibu bisa melihatnya melalui feses si kecil. Kandungan oligosakarida membuat feses bayi yang diberikan ASI bertekstur lebih lembut, sehingga dapat menghindarkan buah hati tersayang dari keluhan konstipasi (susah buang air besar).

Mencegah Balita Keracunan di Rumah

Walaupun kemungkinan balita keracunan di rumah tetap ada, ketika ia sedang giat-giatnya melakukan kegiatan makan atau menjelajahi segenap penjuru rumah (dan kemudian memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya yang menimbulkan efek keracunan), bukan berarti keracunan tak dapat dicegah.

Ada beberapa hal sebagai orangtua yang dapat dilakukan, yaitu:

* Membiasakan anak memerhatikan kebersihan tangan, sebab keracunan makanan sangat menular. Ia juga harus selalu mencuci bersih tangannya sehabis buang air besar.

* Jagalah kebersihan di dalam rumah sehingga tidak ada sisa-sisa makanan yang terjangkau si kecil dan dapat dikonsumsinya ketika sudah tidak layak makan.

* Simpanlah bahan-bahan pembersih rumah yang mungkin jadi sumber racun di tempat tertutup yang tidak mungkin terjangkau oleh si kecil.

* Biasakan menyimpan makanan matang ke dalam kulkas. Kalaupun mau dihangatkan, pastikan panasnya merata. Karena, Salmonella (yang sering jadi ‘sebab’ keracunan makanan) biasanya ‘senang’ dan tumbuh subur di makanan yang hangat. Tapi, bakteri ini akan mati pada temperatur yang tinggi.

* Masaklah makanan sampai benar-benar matang. Artinya, matangnya harus merata ke dalam bahan makanan.

* Belilah daging dan makanan hasil laut di tempat yang dapat dipertanggungjawabkan kebersihannya.

* Jangan biarkan si kecil makan daging mentah. Daging yang sama sekali tidak diolah merupakan sasaran empuk bakteri penyebab keracunan makanan.

*Jangan berikan madu pada bayi di bawah usia 1 tahun. Dikhawatirkan, madu mengandung bakteri Clostridium botullinum yang dapat menyebabkan si kecil keracunan.

* Ketika membeli makanan dalam kemasan, perhatikan kaleng atau tutupnya. Apakah masih mulus ataukah sudah terbuka? Apakah kalengnya agak menggelembung atau tidak? Jangan sekali-kali memilih makanan yang kemasannya cacat atau kalengnya menggelembung. Bisa jadi, makanan tersebut sudah terkontaminasi bakteri.

* Cerdaslah ketika membaca label makanan dalam kaleng, supaya ketahuan masa kedaluwarsa dan isinya aman dimakan. Telah ada peraturan bahwa label makanan di Indonesia juga dilengkapi dengan bahasa Indonesia meskipun merupakan bahan makanan impor. Karena itu, kalau tidak ada bahasa Indonesianya, sebaiknya tak perlu Anda beli. Label yang baik biasanya memuat nama merek, nama/alamat produsen, nomor pendaftaran, tanggal kedaluwarsa, berat/volume produk, komposisi produk. Selain itu, juga memuat informasi nilai gizi, total lemak, senyawa atau elemen lain, serta daily value (prosentase penyumbang gizi dalam kebutuhan nutrisi sehari-hari). (Hannie).

Masalah Kegemukan Pada Anak -anak

Bila anak anda mengalami KEGEMUKAN atau kelebihan berat badan….Jangan merasa sendirian,….Menurut penelitian terbaru terjadi peningkatan persentasi masalah kegemukan pada anak-anak didunia.
Apakah penyebabnya dan bagaimana mencoba mencegah atau mengatasinya?

Aduh mak…lucu gemesin, gemuk ya anak ibu….itu kalimat-kalimat yang sering kali didengar bila melihat seorang anak kecil yang montok, gemuk….membuat anak menjadi pusat perhatian. Sebagai orang tua rasanya bangga juga bila si kecil jadi pusat perhatian di jalan/mall,….tapi sekarang ini banyak factor yang harus dipertimbangkan oleh orang tua akibat dari kegemukan pada anak.

Untuk anak yang masih kecil hal ini tidak akan menjadi masalah, tapi bila semakin dewasa perkataan seperti ndut, kayak bola, badak, kingkong dll, akan mempengaruhi kepercayaan diri seorang anak.

Bila anak anda mengalami KEGEMUKAN atau kelebihan berat badan….Jangan merasa sendirian,…. Menurut penelitian terbaru terjadi peningkatan persentasi kegemukan pada anak-anak didunia.

Penelitian menunjukkan bahwa kegemukan pada anak jaman sekarang disebabkan karena kurangnya aktivitas dalam gaya hidup dan juga cara serta kebiasaan makan.

Kegemukan merupakan factor resiko besar terjadinya masalah jantung, tekanan darah tinggi, gula darah dll. Oleh karenanya orang tua harus berfikir tentang kesehatan anak dimasa datang.


Tidak ada cara yang cepat dan mudah untuk menolong anak anda menurunkan berat badannya. Diperlukan waktu yang panjang untuk merubah cara hidup dan kebiasaan makan yang mungkin tidak sesuai dengan kebiasaan keluarga anda.


Beberapa Tips untuk mencegah atau mengatasi Kegemukan pada anak:

UBAHLAH GAYA HIDUP KITA SENDIRI. Sebagai orang tua kita harus menjadi contoh yang baik dalam penerapan cara hidup dan makan yang sehat.

SEDIAKAN WAKTU UNTUK EXERCISE (aktivitas). Temukan aktivitas yang disukai dan menarik untuk anak anda dan dapat membakar kalori sepeti: berlari, berenang, naik sepeda, berjalan (jogging). Lakukan ini secara rutin.


PILIHLAH MAKANAN YANG SEHAT. Kurangi makanan “fastfood or junk food” yang hanya mengandung tinggi lemak dan garam. Kurangi konsumsi gula. Berikan anak 3 kali makan dengan porsi kecil dan 3 kali makanan kecil(snack) dengan porsi kecil, sehingga anak tidak merasa lapar. Berikan banyak minum air putih juga juice seperti orange juice yang mengandung vit.c juga serat, juga berikan banyak makan buah dan sayuran. Pilihlah snack yang rendah lemak.

UBAHLAH KEBIASAAN MAKAN KELUARGA. Berikan makan pada anak hanya bila anak anda lapar dan bukan karena sekedar ingin makan sesuatu. Bila anak anda baru saja makan dan ingin untuk makan lagi cobalah untuk mengalihkan aktivitasnya atau memberikan sesuatu yang lain, karena anda tahu anak anda tidak benar-benar lapar. Jangan pernah makan atau ngemil selama nonton TV.


BERIKAN DUKUNGAN ANDA. Sangat penting untuk seluruh keluarga merubah cara hidup untuk menolong anak anda. Jangan menyimpan makanan junk food, minuman soda yang kaya akan gula, makanan tinggi lemak (potato chip dll) dirumah anda. Siapkan menu makanan yang rendah lemak dan sehat untuk seluruh keluarga. Ikuti kegiatan exercise.

BERIKANLAH PUJIAN ATAU PERHATIAN BILA ANAK SUDAH MELAKUKAN SESUATU YANG BAIK. Hadiah dan pujian dapat memotivasi anak untuk tetap berdiet. Contohnya bila anak anda dalam 1 minggu berinisiatif untuk minum air putih ketimbang soda maka pujilah anak anda, berikan hadiah mainan atau aktivitas kesenangannya, tapi JANGAN berikan makanan sebagai hadiah.


PERIKSAKAN KE DOKTER. Periksakanlah anak anda ke dokter/dokter anak untuk pengawasan diet juga mengecek berat badanya setiap 2-4 minggu sekali. Hindari menimbang berat badan anak setiap waktu dirumah karena dapat menimbulkan stress pada anak anda.

Sebagai orang tua kita harus melakukan peranan kita untuk menolong anak kita, yang hanya tindakan sederhana tapi memberikan perubahan yang tetap terhadap cara hidup, kebiasaan olahraga dan makan pada anak nantinya. Yang semuanya ini sangat bermanfaat bagi kesehatan anak anda di masa datang.

© Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com

Manfaat ASI dalam meningkatkan kesehatan system pencernaan bayi.

Di dalam ASI terdapat komponen oligosakarida yang merupakan komponen terbesar ketiga setelah laktosa dan lemak. Oligosakarida ini memiliki peran vital dalam menciptakan sistem pencernaan yang sehat dan mendorong terjadinya dominasi bakteri yang baik disaluran cerna.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Clemens di Bangladesh pada tahun 1992, yang dipublikasikan di Journal of Pediatrics membuktikan bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif mengalami penurunan risiko shigellosis (infeksi bakteri saluran cerna yang menyebabkan diare kronis) hingga 52% dibanding bayi yang tidak mendapatkan ASI atau bayi yang mengkonsumsi susu formula.

Penelitian Clemens ini dilakukan pada kelompok anak anak yang rentan infeksi saluran pencernaan. Penelitian ini memperkuat fakta bahwa ASI merupakan perlindungan utama bagi bayi terhadap penyakit infeksi, terutama infeksi saluran cerna.
 

wall-boa-2

wal-abpras-1